Senin, 06 Desember 2010

CATATAN 2 TAHUN TERAKHIR ::TAHNI’AH BI AAMIL JADIID HIJRIAH::

Catatan di 2 tahun terakhir..

Ini catatan di tahun 1430 H yang saat itu hampir berbarengan dengan tahun baru masehi [hanya beda 2hari saja]

29 Desember 2008
          tahni’ah bi aammil jadiid 1430 H….

Allah, hanya kepadaMu pengharapan itu berujung, hanya kebaikan yg Engkau berikan dan sungguh kecintaan itu semakin terasa. Berikan aku maghfirohMu yang mampu menghapus segenap dosa yang sudah berkarat, kealpaan yang terus terulang. Biarkan hanya cintaMu yang terus membahana dalam setiap sisi ruang hati ini, agar tak cukup celah utk musuhMu mendiaminya. Ridhoi setiap amal kebaikan yg menjadi investasi kami kelak dan perkenankanlah segala do’a yang terlantunkan. Allahumma Amin…
Make a wishes…..

1 Januari 2009

          Allah….waktuMu bergulir kian cepat, secepat hati ini berbalik, secepat angin yang bertiup dan secepat itu pula kealpaan tercipta. Di pagiMu ini, di dalam waktuMu ini aku banyak merenung, bertafakur, bahwa ajalku kian dekat, waktu bertemu dgMu semakin nampak dan semakin jelas pula ulah dosa yang aku lakukan, hingga hanya penyesalan yang tersisa. Aku terisak karenanya. Saat aku hanya mampu menangisi perbuatan dosa yg kucipta tanpa pernah bisa menguburnya, jika bukan karenaMu yang Maha Pemurah, Penyayang dan Maha Pemberi ampunan mungkin aku kian terjerembab, menjadi onggokan sampah yang menggunung. Allah…hanya keridhoanMu yang kudamba.

          Dalam waktuMu aku memohon…
Tepat setahun yang lalu…saat kisah dan ujianMu datang silih berganti, mengukur keimanan dan menghantarkan diri menjadi pembelajar sejati. Di saat itulah aku merasakan kekuatan cintaMu yang Maha Dahsyat, hingga kini masih menghebat dalam diri. Kemana lagi kan kulabuhkan rasa cinta ini?, terimalah ya Robb….

Setahun yang lalu, bila ingin aku menerobos waktuMu, sungguh sangat banyak nikmatMu yang bertebaran, keindahan skenario yg terus mengalir mewarnai kertas2 kehidupanku, dan aku makin tersentak hebat manakala jutaan ujianMu hadir, terimakasih ya Robb untuk semua penghidupan yang Kau beri, untuk semua nikmat yang tak kan pernah bisa kudustai, untuk segenap cinta dan pengharapan yang Kau titipkan padaku, entah apa lagi yang mampu kuperbuat demi mendambakan kecintaanMu yang terus menguat. Tetapkanlah keimanan dalam jiwa raga ini, beri aku kekuatan cintaMu, beri aku sebuah pengharapan yang makin mendekatkan aku padaMu, beri aku kemampuan untuk menjalani skenarioMu dan beri aku keikhlasan pada apa yang telah menjadi keputusanMu, apapun bentuknya aku yakin itulah gambaran kecintaanMu padaku, yakin! Karena hanya denganMu kumampu hidup, hanya karenaMu ku kuasakan hidupku dan hanya padaMu kuberserah, sebagai wujud penghambaan seutuhnya.

Allah…..
Di sepanjang tahunMu kmrn kubanyak berfikir, memaknai tiap detik kesyukuran yang Kau berikan dengan harapan penggandaan kenikmatan.
Di sepanjang tahunMu kemarin aku juga sering berbuat alpa, sifatMu dan sifat musuhMu bergantian mengiringi langkahku
Di sepanjang tahun2Mu yang lalu….
Terlalu banyak kenistaan yang kuperbuat, aku jadi makin takut, akankah segala amal yg kuperbuat membuahkan kebaikan atau justru malah menggelincirkan aku pada jurang nerakaMu…na’udzubillah
Namun aku tahu dan yakin, bahwa sungguh pengampunanMu Maha Luas, ampunanMu lebih besar dibandingkan milyaran dosa yang kuperbuat, bila sudah begini aku makin malu denganMu, betapa kau tak mampu untuk membuatMu tersenyum, jika hanya kealpaan yang mendominasi diri ini. Aku bahkan tak kuasa jika pada detikMu Kau buka segala aib2 yang menghinggapi diri ini, bukan hal yang sulit bagiMu untuk melakukannya, namun Engkau Maha Penyayang, Kau masih terus mengasihi hambaMu, meski kami sering membuatMu cemburu, menitah diri di atas bumiMu dengan keonaran yang tiada henti, menanam kemaksiatan tanpa pernah mampu bertanggungjawab….sungguh Engkau Maha Cinta, Maha Kuasa dan aku tidak pernah meragukan kekuasaanMu…Allah..aku malu….ighfirliiii ya Robb…..
          
Alloh….
Meski aku malu pada diri ini, yang ga tahu diri,
Di saat sampah2 dosa itu menggunung aku hanya terus mampu memohon tanpa pernah mampu menjalankan kewajibanMu….
Karenanya…
Pada detikMu ini aku meminta sebuah permohonan…
Berikanlah aku kekuatan
Kekuatan untuk menjalani skenarioMu
Kekuatan manakala aku tak lagi kuasa berdiri
Kekuatan manakala aku terhimpun dalam kelemahan
Sungguh….
Hanya padaMulah aku berharap dan memohon
Untuk penghidupanku
Untuk episode hidup yang Kau buatkan untukku
Untuk orang2 yang mencinta dan dicinta
Untuk bapak dan mama
Untuk saudara sekandung
Untuk segenap sejawat dan kerabat
Lindungi mereka
Kasihi mereka
Tuntun mereka untuk tetap berada dalam koridorMu
Beri mereka kekuatan untuk mampu menapaki perjalanan kehidupannya
Sungguh kami semua lemah maka kuatkan kami…
Jangan Kau biarkan kami nikmat dalam kebodohan yang berlarut2
Bukakan dan mudahkanlah pintu2 rezekiMu
Beri kami kecintaanMu di sepanjang kehidupan ini…
Allahumma Amin..

Satu tahun terlewati..

Kali ini di tahun 1431 H,

18 Desember 2009
1 Muharram 1431 H

Subhanallah, ga berasa pan dah setahun waktu terlewati. Ada banyak rangkaian peristiwa yang semakin meggenapkan kenikmatan dan rasa syukur ini padaNya. Bahkan untuk di sepenggal sisa waktuNya. Subhanallah, dapat ’batre’ cadangan di usia yang semakin renta. Rasa-rasanya aku semakin tertegun dengan semua hal yang IA ’hadiah’kan untukku. Masih terekam hebat di awal tahun kemarin, menjelang awal tahun baru 1430 H ada sejuta rasa menggelayut, rasa takut, khawatir, was-was, penasaran akan episode hidup di tahun yang baru ini dan mencoba merunutkan sejumlah peristiwa yang telah terlewati agar menjadi ibroh yang berarti kelak. Tapi dengan penuh keyakinan yang mantab bahwa DIA lah pelindung serta wali terbaik maka tak sepantasnya rasa khawatir itu ada. Selalu ada kejutan dariNya.

Betapa semakin besarnya rasa cinta ini saat cintaNya sangat berlimpah padaku. Satu persatu do’aku mulai diijabah. Bahkan di awal tahun 1430 H kemarin obsesi terbesar ku diijabah dengan sangat kilat, aku dibuatNya semakin tergugu. Kesenangan dan hobi jaman bocah dengan sangat mudah IA realisasikan. Menjadi seorang penyiar di sebuah Radio Islam di Jakarta yang telah memiliki nama adalah satu dari sekian banyak obsesi diri yang dipenuhinya. Terlebih saat aku melihat list rencana hidup di buku ’grand design’ yang kubuat dengan rapi, rancangan 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun hingga 25 tahun [jika Allah mengizinkan] dalam kehidupanku. Sungguh, perlahan satu persatu obsesi itu dijabahNya. Perlahan namun pasti, pintu2 rezeki itu mulai terbuka, dan kini aktivitasku selain menjadi penyiar adalah mengajar Jurnalis di SMPIT dan Nasyid serta Teater di Madrasah Aliyah di Bekasi dan insyaAllah semester depan aku sudah mulai mengajar ’kuliah tambahan’ di Jurusan ku di Kampus.

Namun kebahagiaan tak selamanya menyertai sepanjang tahun ini, kadang pahit getir hidup pun menjadi pelengkap nikmatnya ’waktu’ yang IA berikan. Bagaimana di saat aku menanti PangeranNya ini, masa kerja dan juga masa2 yang telah terlewati. Persoalan baru pun menjadi sebuah tantangan besar yang tetap harus dihadapi. Hanya 1 rumusnya yakni H2N [Hadapi, hayati dan nikmati]. Bentuk kepasrahan yang paripurna kepadaNya.

Dan kebahagiaan itu semakin membuat haru hati ini, semakin bergemuruhnya dada ini, semakin gempitanya rasa ini saat di awal tahun ini dengan segenap cinta diiringi keimanan yang paripurna, akhirnya ’izin’ itu aku dapatkan. Mudah2an ini petunjukNya buah dari kedekatan kita dengan SPC. Seperti pagi ini, setelah semalaman bermuwajahah dengan SPC dan memantabkan hati, usai sholat shubuh mama ’berkunjung’ ke kamarku dan inilah saat yang tepat untuk memohon izin padanya untuk menggenapkan setengah dienNya di tahun ini, bismillah, semoga dengan izin ini memudahkan aku untuk bertemu dengannya [entah siapa yang IA hadiahkan untuk menjadi pendampingku] atas izinNya dan izin mamah bapakku, kakak dan adik.

Dan rasa itu semakin membahana saat secara tak sengaja aku mendengar potongan dialog dalam sebuah tontonan FTV di sebuah televisi. Percakapan antara anak dan Ibu yang meminta putranya untuk segera menikah.
”Sudah waktunya kamu berkeluarga, agar kamu memiliki keturunan yang dapat mendo’akanmu kelak”, ujar Sang Ibu
”Jika sudah waktunya juga akan disegerakan ko Bu”, tegas sang anak pada Ibundanya.

Subhanallah...
Allah, jangan Kau biarkan aku sendiri di dunia ini [tanpa keturunan], karena aku membutuhkan para keturunanku nanti menjadi anak sholeh yang mendo’akanku kelak. Seperti do'a nabi Zakaria as yang Kau abadikan dalam Al Qur'an QS.Al Anbiya: 89


"Ya Robb kami janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri [tanpa keturunan] dan Engkaulah ahli waris yang terbaik"


Dan Robb, semoga di Tahun ini menjadi tahun perbaikan sekaligus perubahan untuk menjadi Maulida seutuhnya yang Engkau mau.

putaran waktuNya terus bergulir..

Tahni'ah bi aamil jadiid 1432 H

Alhamdulillah satu tahun terlewati ga brasa emang, semua indah banget, mulai dari aktif di dunia broadcast, punya aliansi, aktif bikin buku, banyaknya obsesi yang direalisasikanNya di tahun ini, aktif berbagi ilmu, sampai aktifitas baru sebagai dosen pun dilakoni di tahun ini. Keluarga yang semakin sayang, teman2 yang mendukung, orang2 tercinta yang terus berbagi. Ala Kulli haal Alhamdulillah, meski malam ini harus dihabiskan di studio karena memang harus mengerjakan byk hal. Ada byk amanah yg belum tertunaikan, Allah beri aku kemampuan di dalamnya.


Nikmat ujianNya juga luarbiasa, mulai dari nikmat kesenangan sekaligus dengan nikmat UjianNya, ujian hidup, ujian popularitas, ujian berbagi, ujian cintaNya..luarbiasa!!

tapi jadi ingat akan sebuah kalimat:

"ALLAH tidak menciptakan impian-impian kecuali untuk menjadikan realitas yang dapat kita RASAKAN"

Semangat berhijrah adalah semangat perubahan, semangat perubahan semangat pula untuk merencanakannya membuat impian lagi dan yakinlah bahwa Allah akan merealisasikannya untuk kita, mantabkan hati, luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar terakhir ikat dengan tawakal!!semoga Allah menjaga stamina iman, ruhiyah, jasad dan fikriah senantiasa dalam cintaNya.

Man Kaana yaumuhu khoirun min amsihi fahuwa roobih
[barangsiapa hari ini lebih baik dari kemarin maka ia beruntung]
Man Kaana yaumuhu ka amsihi fahuwa khoosyiir
[barangsiapa hari ini seperti hari kemarin maka ia merugi]
Man Kaana yaumuhu aqbah min amsihi fahuwa mal'uun
[barangsiapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia terlaknat]

tidak harus menunggu satu tahun untuk melakukan kebaikan
tidak harus menunggu satu tahun untuk melakukan perubahan
tidak harus menunggu tahun yang baru untuk berbuat baik dan merencanakan perubahan
karena setiap hari adalah hari baru bagi jiwa dan ruh yang baru yang senantiasa memupuk kecintaanNya

"Katakanlah Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengmapuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"  [QS. Az-Zumar: 53]








Tidak ada komentar: