Rabu, 05 Januari 2011

2 Tahun Bersama RADIO ISLAM SABILI 1530 AM

[Dhea di Majalah Alia]


Ala kulli haal alhamdulillah...
Segenap kesyukuran senantiasa terlantunkan untuk Sang Sutradara
Sang Pembaharu cinta
Sang Pemilik Cinta
Sang Pemilik keputusan
Sungguh Maha Besar Allah
Makin terharu rasanya, saat tahu Allah memberi banyak kenikmatan yg tak mampu kuurai satu persatu termasuk kenikmatan berada dalam bi’ah islamiNya.

[Dhea di ELKA SABILI ed.8/XVIII]
Hari ini tak dinyana ternyata genap 2 tahun eksistensi seorang Maulida a.k.a Dhea Qotrunnada di RADIO ISLAM SABILI 1530 AM. Waktu yang tak singkat. 2 tahun berada dan berkarya. Allah ngasih banyak banget kenikmatan selama 2 tahun ini, mulai dari merambah ke tingkat yang lebih profesional lagi, mulai ngajar mahasiswa, ngajar eskul SMPIT, mengisi beberapa pelatihan sampai menggalang kekuatan bersama rekan2 media lainnya.

[Liputan Pelantikan Presiden di MPR]

Bekerja di media tentu menuntut vitalitas dan dedikasi yang tinggi, rela harus pulang larut malam garap iklan, mempercantik radio hingga membuka jalur koneksi ke rekan2 media lainnya. Besar di dunia media tentu menuntut lebih banyak loyalitas dan totalitas yang tinggi, termasuk bertemu –-biasa orang menyebutnya— orang penting sampai harus liputan di jantung peristiwa. Dan dunia ini adalah impian masa kecil yang Allah realisasikan buat Dhea.

[bersama Raihan on Air di Radio Islam Sabili 2010]
Selama 2 tahun ini pula ujian dan kenikmatannya datang silih berganti, kadang harus sabar saat harus terkendala dengan kondisi teknis radio, entah itu karena daya pemancar yang kurang, komputer yang eror sampe antena yang rubuh di akhir tahun 2010 kemarin. Tapi itulah dinamika. Personil yang hanya 3 orang saja bukan tanpa clash, tapi justru dengan hanya ber3 ini kami tetap taft, kerjasama tim yg luarbiasa meski harus kerja keras, kejar2an detlen, liputan bergantian, gantian jadwal shift ato on er yg kelewat ga wajar bukan hal yg aneh, gw, Agus dan mas Iman jadi malah kyk sodara, canda bareng, makan bareng, ngoceh bareng sampe kadang klo marah kompakan..halah...tapi seru aja. Allah sudah menetapkannya. Selalu indah semua skenarioNya. Jadi inget waktu pertama kali berada dalam ’komunitas’ ini. PT. BINA MEDIA ISLAM SABILI.

[flashback]

15 Desember 2008
[Bareng Sabili On Air Community--SOC]

Pertengahan bulan ini, hari ini aku ada agenda interview di sebuah majalah Islam yang cukup ternama, belum lama lagi ia akan meluncurkan stasiun radio. Alhamdulillah, Jum’at lalu pihaknya menelponku dan pagi ini jam 10 aku diminta untuk datang. Alhamdulilah, padahal ga sengaja juga ngirim lamarannya, duuuhhh jadi deg2an, hampir tiap malam kebawa mimpi, bersyukur bgt klo gw bisa masuk dan bergabung dengan komunitas ini, Allah…perlahan Kau tunjukkan kekuasaanMu…..Bila ini yg terbaik, maka dekatkan aku dan beri aku kemudahan dan keberkahan di dalamnya, namun bila yg ada malah sebaliknya maka beri aku kekuatan dan pembuka jalan rezkiMu yg lain…..karena berharap padaMu adalah ibadah bukan?…..

Masih di hari yang sama…


[pecah telor lunch diluar--bareng srikandi Sabili]
Alhamdulillah, akhirnya aku telah menyelesaikan waktu interview-ku. Subhanallah, ga dinyana bgt, kronologisnya, berangkat dari rumah dah jam 9 lewat 15 menit sampe lokasi jam 9.45, padahal sempet ‘nyasar’ dulu lantaran kantornya yg baru dah pindah, untung pindahnya nda jauh hanya beda gang saja, jadi nda makan waktu.
         
[Sabili Tampak Muka]
Kantor Sabili terletak persis di belakang STIE NUSANTARA, tak perlu susah mencarinya, dari bangunannya saja sudah mencirikan, megah dan penuh dg tanda ‘SABILI’, hal inilah yang mempermudah siapapun yang datang. Setelah kucoba memarkirkan kendaraanku, ada perasaan hebat yang kutengarai, Allah, jika memang ini yang terbaik, maka beri aku kemudahan, setelah menyapa pak satpam dan OB kumantapkan langkah ini untuk memasuki gedung yang menurutku lebih mirip istana, berulang kali aku berdecak kagum sambil melafadzkan asmaNya, bagaimana tidak, dari pintu luar saja dekorasi bangunan ini menarik perhatian dengan lampu gantung yang menjuntai tinggi, belum lagi pintunya yang kokoh dan warna bangunannya yang khas bangunan islami….waa….seperti apa dalamnya y? Like a Hommy...Bismillah….


[sesi poto2 :) ]
Setelah mengucapkan salam dan menjelaskan maksud kedatanganku selanjutnya aku dipersilahkan untuk menunggu, jam di dinding menunjukkan pukul 9.45, wah aku masih harus menunggu 15 menit kedepan, karena memang undangannya jam 10 teng, tapi biarlah daripada malah telat, kesan pertama harus jauh lebih baik, itung2 perbaikan diri, masa telat muluk?….

[Srikandi Sabili]
Kebingungan mulai menjalar, aku malah asyik memandangi setiap sudut ruang tunggu ini, di dinding tampak penuh dengan pajangan pigura majalah-majalah Sabili yang best seller [mungkin], kemudian ada piguran lukisan besar yang tengahnya, membuat ruangan ini makin elegan banget, belum lagi kursi dan meja tamunya, tengahnya pun terbentang karpet merah, jadi berasa di rumah, bener kan like a Hommy. Selang 5 menit kemudian aku dikagetkan oleh kedatangan seorang cowok yg entah apa keperluannya, namun yang pasti kini ia bernasib sama, menunggu di ruang yang sama, aku tak berusaha untuk menyapanya, padahal kalau mau aku sudah bisa mengenal dan tahu apa keperluannnya, siapa tahu dia kandidiat yg lain? Tapi, keengganan lebih kupilih dan aku kembali sibuk menekan keypad di HP-ku, bermain sms. Phewww! 15 menit lumayan lama y?….

[Seru2an di Loteng]
Tak lama kemudian, aku dipanggil untuk memasuki sebuah ruangan yang mungkin ruang direksi. Sesampainya di dalam, duduk seorang lelaki paruh baya dengan tumpukan arsip yang entah apa, ruang ini kecil dan agak sempit, mungkin karena terlalu banyak barang di dalam, tapi jendela dan tirainya yang menghadap keluar membuat ruangan ini nampak fresh, sejuk. Setelah dipersilahkan untuk duduk, selanjutnya mengalirkan beberapa pertanyaan yang ‘lucu’, bagaiamana tidak, tadinya kuberfikir bahwa interview aku kali ini tak jauh berbeda dg interview aku di sebuah Koran Nasional 'Islami' Rep*bl*** yang penuh dengan aksi pemojokan dan adu psikis, namun jauh, sangat jauh, seolah bahkan aku sudah bergabung bersamanya, kita malah membicarakan teknis kerja, dari soal salary, jam kerja sampe kesiapanku di dunia ini. Meski terbilang radio ini masih baru banget, tapi aku bersyukur, paling tidak aku jadi tahu bagaimana membangun sebuah radio Islam yang fenomenal seperti radio D*KT*, hummm pasti sangat menyenangkan!. Semoga!, tak perlu memakan waktu yang lama, cukup 10 menit saja dan endingnya nanti aku bakal dihubungi kembali 2 hari lagi [mungkin sekitar Rabu atau Kamis]….Allah semoga diberikan yang terbaik….
[Bersama ARIN Jabodetabek]

22 Desember 2008

Happy mothers day!!! Selamat hari Ibu!…..ada kebahagiaan sekaligus kegetiran yang menyelimuti benak ini, betapa aku makin merindukan sosok Bunda dan naluri keibuan itu seakan menjalari tubuh ini, bahwa hanya keajaiban cintalah yg kerap ia persembahkan untuk kami anak2nya. Semoga Allah senantiasa mengasihi dan memberikan balasan yg sangat baik bagi dirinya di akhirat kelak. Allahumma amin….
Senin pagi ini, gw ada panggilan ke-2 di radio Sabili, nampaknya semakin seru saja. Jam 9.50 gw dah standby di ruang tunggu Sabili, sambil menunggu pak dirut aku diajak ngobrol oleh salahsatu staf majalah sabili. Tepat jam 10 teng pak dirut baru datang, beliau mempersilahkan aku untuk menunggu, its ok pak…take it easy…
[disela2 ngoceh]


Tak lama berselang….aku dikagetkan oleh kedatangan seorang cowok yang rasanya aku mengenalnya, benar saja!, ternyata ni cowok yg justru mengajak aku untuk bergabung di RIS (Radio Islam Sabili)…hahahaha…aku tertawa dalam hati, Agus!. jadi reunian, berasa ketemu temen lama, memang teman lama dia, temen waktu di LSM jaman kampus dulu. hem..luarbiasa!!


Woke, sekarang bagaimana caranya biar gw bisa tetep exist di dunia ini, karena ini dunia impian gw jaman bocah dulu, gw ga akan ngilangin kesempatan ini, mudah2an di tempat ini memberi banyak kemudahan dan menjadi ladang dakwah gw, sekali lagi ini impian gw…..gw g blh jadi penggagal rencana sendiri!.
[bareng mba Meniex]



Tak lama gw dipanggil untuk menemui dirut, bentar doang, kita hanya mem-fix-kan jam kerja, salary, dan tugas karena selanjutnya akan dibuatkan kontrak kerja utk tri semester kedepan. Hmmmm, semangat!. 

Sepanjang perjalanan menuju kantor gw hy mampu tersenyum akan kehebatan skenarioNya, biar bagaimana juga IA pasti telah menyiapkan skenario hebat utk episode gw, dan gw harus bisa jadi aktor yg hebat dan menjalankan skenNya dg baik. Byk tersimpan misteri hebat, dan gw harus mampu menangkap hikmah dari semua ini.

[bareng si Blue]
Selanjutnya pekan2 pertama sempet stress tp enjoy la, masih cari format baru ternyata, jadilah bikin2 program apa yg asik dan memang SABILI banget. Lucu juga sih tapi bangga karena ilmu gw zman di kampus dulu kepake semua. Mulai bikin program, nyari narasumber, bikin iklan, bumper..wuiihhh..meskipun sempet grogi pas on er lantaran dah 2 tahun g on er..hihi norak ya..sampe akhirnya aku dikirim dari kantor untuk observasi di sebuah radio Islam komersil di Bekasi masih satu owner..g nyangka kan gw malah suruh ‘balik’ lagi ke radio yg dulu gw sempet ngebet banget pengen di radio tersebut eh ternyata Allah memberinya berkali2 lipat. Sangat berganda…ternyata kami satu owner [baca:mitra], tanpa perlu berada di dalamnya bisa disebut ‘twins’. Ini satu kemudahanNya. Dan akhirnya gw ikut juga dalam proses persalinannya RIS di tanggal 14 Februari 2009. Oke, the battle is begin!!!

[Srikandi Sabili]


Berada di sebuah radio yang baru berusia satu tahun, mencari format radio, membuat program, belajar teknisi operator, mencari narsum, liputan di lapangan, ngedit berita, bikin iklan, dll..hal2 yang ga di dapet di radio ‘besar’, yang mungkin datang hy duduk dan baca skrip doang. Jadi teringat akan ungkapan seorang teman “lebih baik membesarkan dan mengembangkan dibanding terima jadi tanpa ada usaha”, artinya dengan membesarkan dan mengembangkan justru membuat kita ‘kaya’, kaya akan ilmu-ilmu baru..karena hidup adalah proses belajar, menjadi pembelajar sejati.

Seru2an di radio, menghantarkanku fokus di bidang ini, merajut asa dan harapan menjadi tokoh female Islamic broadcaster. Bersama rekan2 media lainnya berada di garda terdepan mengawal informasi dan membaginya secara syamil mutakammil ke pelosok negeri. Rasa-rasanya tak ingin beranjak dari dunia ini. I Love this job. Allah berkahi perkerjaan dan penghidupanku. Dan impian terbesar adalah menjadikan media Islam sebagai Barometer pemberitaan yang cover both side, seperti misi kami MENJADI MEDIA ADVOKASI UMAT ISLAM. InsyaAllah. Allahumma amin. Allahumma Baariklii fiihi…



Tidak ada komentar: