Kamis, 21 April 2011

Belajar dari Mourinho

VIVAnews - Real Madrid akhirnya menambah perolehan koleksi trofi Copa del Rey (Piala Raja) setelah mampu menang atas Barcelona pada partai final di Stadion Mestalla, Rabu, 20 April 2011.
Dengan tambahan trofi itu, Madrid saat ini mengoleksi 18 trofi Copa del Rey. Madrid terakhir memperoleh Piala Raja pada tahun 1993. 

Madrid baru bisa memastikan kemenangan setelah melalui laga selama 120 menit. Madrid menang setelah gol semata wayang Cristiano Ronaldo pada menit ke-103. Gol Ronaldo terjadi berkat umpan silang dari Angel Di Maria. Ronaldo yang tanpa pengawalan ketat pemain belakangEl Barca dengan tenang melesakkan bola lewat tandukan kepalanya.

Bermain di Stadion Mestalla, kedua tim bermain keras dan taktis. Wasit yang memimpin pertandingan itu terpaksa sampai harus mengeluarkan delapan kartu kuning dan satu kartu merah.

Madrid terus melancarkan serangan di babak pertama. Sejumlah peluang dari Cristiano Ronaldo masih mentah di tangan kiper Jose Pinto dan barisan pertahanan Barcelona.

Madrid kembali belum menemui keberuntungan ketika sundulan Pepe hanya mampu membentur tiang kanan gawang Barca. Hingga akhir babak pertama, skor masih 0-0.

Di babak kedua, giliran Barcelona yang menebar ancaman. Beberapa kali manuver Lionel Messi merepotkan kubu El Real.

Salah satunya pada menit ke-74 ketika tendangan Messi masih bisa ditepis kiper Iker Cassilas. Peluang emas untuk Barca kembali datang di menit ke-80, kali ini melalui kaki Andres Iniesta.

Menjelang akhir babak kedua, Madrid gantian membalas dengan serangan balik. Dalam rentan waktu yang tidak terlalu lama, Madrid telah melesakkan dua peluang emas melalui Ronaldo dan Angel Di Maria. Namun, Pinto berhasil menggagalkan usaha pemain Madrid dengan melakukan penyelamatan gemilang.

Hingga waktu normal habis, kedua tim masih belum mampu membuat gol. Pertandingan pun terpaksa dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Memasuki waktu extra time, kedua tim masih saling menyerang. Pilihan pelatih Jose Mourinho yang lebih memilih melakukan serangan balik membuahkan hasil. 

Di saat pasukan Pep Guadiola asyik menyerang, Madrid mampu mencuri peluang. Lewat Di Maria yang menggiring bola ke sisi kiri lapangan langsung mengirimkan bola ke dalam kotak penalti. Ronaldo yang tanpa pengawalan ketat pemain belakang El Barca mampu mencetak gol lewat tandukan kepalanya. 1-0 untuk Real Madrid.

Pada menit ke-120, Madrid harus kehilangan satu pemainnya, Di Maria setelah melakukan pelanggaran kepada Messi. Wasit Alberto Undiano Mallenco terpaksa memberikan kartu merah kepada pemain asal Argentina itu.

Tertinggal satu gol, Barcelona sebenarnya langsung tancap gas. Sayang, upaya Lionel Messi untuk menembus pertahanan Madrid selalu gagal. Hingga laga usai, skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan Madrid. 

Susunan pemain

Barcelona: Pinto, Alves , Pique , Mascherano,  Adriano,  Xavi, Busquets Iniesta, Pedro, Messi, Villa.

Real Madrid
: Casillas; Arbeloa, Ramos, Carvalho, Marcelo; Khedira, Pepe, Xabi Alonso; Ozil (Adebayor); Ronaldo, Di Maria.

Siapapun yang melihat pertandingan Final Copa Del Rey [Piala Raja Spanyol—Liga Spanyol] dini hari tadi [21/4] kian bergemuruh, pertandingan final yang sangat bergengsi antara Real Madrid dan ‘musuh bebuyutannya’ Barcelona. Padahal trek record nya jelas, perjumpaan sering, sama2 kuat, total football, Spanyol banget. ^^

Tapi tak ada yang lebih menarik dari pertandingan dini hari tadi selaen kampeon-nya om Jose Mourinho dalam ajang perdana-nya di Copa Del Rey ini yg berhasil menghadiahkan tropi itu utk Iker Cassillas dkk. Harus diakui om Mourinho itu keren, trek record nya luarbiasa, hamper semua klub bola yang ia tangani selalu berlimpah prestasi, setelah di Italia dengan Intermilan-nya, Inggris dengan Chelsea, Spanyol dengan Real Madrid-nya ia buktikan nyaris sempurna, tropi perdana dengan gelar yg dinanti setelah 13 tahun.

‘The Special One’, gelar itu Nampak semakin mengukuhkan keberadannya sebagai pelatih termahal saat ini, apa yang ia tangani hampir selalu sempurna, apa yang ia singgahi selalu menyisakan jejak prestasi dan bergudang gelar.

Ini yang menarik dari sosok om Mourinho, belajar dari seperti anjuran Islam setiap tempat yang kita singgahi setiap komunitas yang kita berada di dalamnya hendaknya memberikan banyak manfaat dan meninggalkan jejak kebaikan.

ini dia track record-nya Om Mourinho;
José Mário dos Santos Mourinho Félix,lebih dikenal sebagai José Mourinho, (dibaca: [ʒuˈzɛ moˈɾiɲu] ; lahir di Setubal, Portugal, 26 Januari 1963 adalah seorang pelatih sepak bola asal Portugal. Ia adalah pelatih Inter Milan.
Terakhir dari 2 Juni 2004 hingga 20 September 2007 ia melatih klub English Premier League, Chelsea. Sebelumnya ia melatih F.C. Porto (2002-2004),U.D. Leiria (2001-2002), dan S.L. Benfica (2000-2001). Ia telah dua kali membawa Porto dan Chelsea menjadi juara liga serta mengantarkan gelar Liga Champions dan Piala UEFA bagi Porto. Ia dua kali dinobatkan sebagai pelatih sepak bola terbaik dunia oleh International Federation of Football History & Statistics (2004 dan 2005).
Mourinho belajar di universitas di Lisboa dan meraih gelar sarjana dalam bidang ilmu olah raga dengan tesis mengenai metodologi persepak bolaan. Mourinho dengan cepat beralih profesi mulai dari mengajar, melatih tim junior dan menjadi penterjemah untuk Bobby Robson pada Sporting Lisboa, kemudian menjadi asisten pelatih ketika ia mengikuti Robson pindah ke FC Porto dan Barcelona. Di Barcelona, ia menjadi asisten Louis van Gaal, kemudian di tahun 2000 ia kembali ke Lisboa dan menjadi pelatih Benfica.
Mourinho terkenal dengan komentar-komentarnya yang sangat tajam dan kontroversial. Saat tiba di Chelsea pada 2004, ia menyebut dirinya sebagai "sang istimewa" (The Special One). Ditambah dengan penampilannya yang bergaya "bintang film", ia kerap menjadi sasaran di halaman utama berita dan gosip. Profilnya menjadi salah satu penghuni patung lilin di Museum Madame Tussaud di London.
Jose Mourinho melewati musim pertamanya dengan Inter Milan di Italia pada musim 2008/2009 dengan sukses kala Inter merebut gelar ke-17 Liga ItaliaSerie-A. Inter meraih gelar usai AC Milan kalah 1-2 dari Udinese.

Karir Jose Mourinho di Chelsea FC
Pada tahun pertamanya sebagai manajer di Chelsea (2004-2005), Mourinho berhasil menjadikan Chelsea sebagai juara Liga Utama Inggris setelah masa penantian selama 50 tahun. Pada periode berikutnya, 2005-2006, kembali ia mengantar Chelsea menjadi juara Liga Utama Inggris tanpa kesulitan.
Di tahun ketiga, 2006-2007, Chelsea mengalami banyak cobaan karena cedera serius para pemain utamanya, antara lain kiper utama Petr Cech, kiper kedua Carlo Cudicini, kapten John Terry, serta Joe Cole, yang semuanya memerlukan istirahat panjang. Namun demikian, pada perode 2006-2007 ini, Mourinho tetap berhasil mengantar Chelsea meraih gelar ganda sebagai juara Piala Carling dan Piala FA.
Pada 20 September 2007, Mourinho tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Chelsea melalui "persetujuan bersama" setelah bertemu dengan para petinggi klub. Dengan hengkangnya Jose dari Chelsea, maka Liga Utama Inggris kehilangan "the special one" (julukan bagi Jose Mourinho) yang terkenal dengan komentar-komentarnya yang selalu menjadi sorotan pers dan para pelatih lainnya.

Pelatih Inter Milan
Usai sembilan bulan tidak melatih, pada 2 Juni 2008, Mourinho resmi diangkat sebagai pelatih Inter Milan menggantikan Roberto Mancini yang dipecat pada 29 Mei 2008atau 72 jam sebelum penunjukannya. Oleh Massimo Moratti dia ditarget juara Liga Champions UEFA 2009 yang finalnya akan digelar di stadion Olimpico, Roma, Italia 27 Mei 2009.
Mourinho memilih Giuseppe Baresi, seorang mantan pemain Inter era 80-an sebagai asisten pelatih. Dia juga bekerja dengan Rui Faria (pelatih fisik), Silvino Louro (pelatih kiper) dan Andre Villas (asisten pelatih teknik). Tiga orang terakhir ini juga merupakan staf-stafnya selama melatih Chelsea dan Porto.
Pada 24 Agustus 2008, Mourinho memenangkan trofi pertamanya bagi Inter di Piala Super Italia usai menundukkan AS Roma 6-5 lewat adu penalti setelah berimbang 2-2 selama 120 menit pertandingan normal plus ekstra time.
Tapi ekspektasi Moratti akan gelar Liga Champions pupus sudah saat Inter kalah agregat 0-2 di babak 16 besar dari Manchester United pada 11 Maret 2009.
Musim perdana Mourinho musim 2008-09 di Italia terbilang cukup sukses. Dia sukses mempersembahkan trofi Seri A Italia sekaligus gelar ke-17 bagi Inter. Atas keberhasilan ini, kontraknya diperpanjang hingga 2012.
Musim 2009-10 bisa dibilang era keemasan Inter dibawah Mourinho. Terlebih, 28 April 2010, timnya sukses menyingkirkan juara bertahan FC Barcelona di semifinal Liga Champions dengan agregat 3-2. Otomatis hasil itu membawa Inter melaju ke final dan akan menantang Bayern Munich pada 22 Mei 2010 di Stadion Santiago Bernabéu. Ini merupakan final pertama La Beneamata sejak 38 tahun terakhir. Prestasi itu membuat nama Mourinho kian berkibar dan menjadi minat tim-tim elit Eropa seperti AC Milan dan Real Madrid untuk menjadikan dirinya sebagai pelatih di musim depan. Selain Liga Champions, Internazionale berpeluang merebut gelar Coppa Italia dan Serie A.
Trofi Coppa Italia merupakan prestasi pertama dari tiga trofi yang diincar pada musim 2009-10, Mourinho dan anak buahnya sukses mengalahkan AS Roma pada tanggal 6 Mei 2010 di Stadion Olimpico. Pada 16 Mei 2010, dia kembali mengantar Inter ke tangga juara Liga Italia sekaligus mencatat scudetto Inter yang ke-18 dan dalam lima musim berturut-turut setelah membekap Siena 1-0 di Artemio Franchi. Di Stadion Santiago Bernabeu pada tanggal 23 Mei 2010, Inter bersama Mourinho mencetak sejarah baru setelah mengalahkan Bayern 2-0 lewat kaki emas Milito pada laga Final Champion. Inter menjadi tim Italia pertama yang merasakan Treble Winners. Hanya saja, kesuksesan bersama Inter itu membuat Mourinho ingin pergi dan mencari tantangan lain, tepatnya di Spanyol. Real Madrid adalah penunggu setia tanda tangannya.

Real Madrid
Saat ini Mourinho menjadi pelatih Real Madrid untuk satu musim ini 2011

Kehidupan pribadi
Pada tahun 1989, ia menikah dengan Matilde, yang telah dikenalnya sejak masa kanak-kanak. Mereka memiliki dua orang anak: Matilde and José Jr.
Ia dikenal memiliki kepribadian yang kuat, dan komentar-komentar yang pedas pada saat konferensi pers, Mourinho terikat perjanjian iklan di Eropa dengan Samsung,American Express dan perusahaan-perusahaan lain. Biografi resminya menjadi 'best-seller' di Portugal.
José Mourinho juga berperan dalam banyak kegiatan sosial di dunia, seperti proyek remaja untuk anak-anak Israel dan Palestina dan juga program sejenis di negaranya.  Pada 16 Mei 2007, Mourinho pernah ditahan dengan tuduhan melawan petugas polisi saat petugas polisi akan mengkarantina anjingnya.
Pada 23 Maret 2009 Jose Mourinho meraih gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Teknik di Lisbon, Portugal.
Mourinho dirumorkan bercerai dengan istrinya, Matiilde "Tami" Mourinho yang telah memberikannya dua anak, Matilde dan Jose Jr dari bahtera rumah tangga yang sudah didayuh selama 20 tahun. Sejumlah media mewartakan bila mantan pelatih Chelsea itu sering berbelanja di Milan sendirian.

Gelar
Dengan F.C. Porto:
§  Portuguese Liga (2): 2002/03, 2003/04
§  SuperCup Cândido de Oliveira : 2003
§  Piala Portugal : 2002/03
§  Piala UEFA : 2002/03
§  Liga Champions UEFA : 2003/04
Dengan Chelsea F.C.:
§  Premier League (2): 2004/05; 2005/06
§  Piala FA (1): 2006/07
§  English League Cup: 2004/05; 2005/06
§  Community Shield: 2005

 

Dengan Inter Milan:

§  Piala Super Italia : 2008
§  Liga Italia : 2008/09, 2009/10
§  Coppa Italia : 2009/2010
§  Liga Champions : 2009/2010



Tidak ada komentar: