Minggu, 17 April 2011

catatan #miladpekase

Hadirku di MILAD PKS ke 10 [2008]
Gelora Bung Karno Senayan
08:45

Padat penuh sesak dan berdesakan

Itu adalah kesan pertama yang terbaca saat kita menghadiri pesta akbar milad PKS ke-10. belum sampai stadionnya aja sudah penuh orang dengan atribut PKS. Engga di jalan raya, parkiran, halaman parkit puncaknya pas mau masuk stadion. Wah bejubel banget! Awalnya sektor yang dipakai hanya 13 – 16 tapi melebar hingga 24. tidak perlu harus menunggu lama dalam hitungan menit pun seisi stadion sudah penuh oleh para kader dan simpatisan  PKS.

Milad tahun ini bisa dibilang seru, selain pesertanya datang dari penjuru tanah air. Milad PKS kali ini benar2 spektakuler dan penuh ucap syukur, atas rangkaian prestasi dakwah yang di raih sepanjang kurun waktu 10 tahun ini. Benar2 segala pujian hanyalah milik Allah, dan keberhasilan ini adalah hasil sebuah perjuangan, namun kita belum menamatkan perjuangan ini. Justru kita baru memulaimya, memulakan perjuangan yang sesungguhnya sebab tak ada kata penghujung pada sebuah perjuangan.

Awalnya aku berangkat dari DPRa bersama dengan teman2, tapi nyatanya aku kalah cepat dan di tinggal deh. Alhasil berangkat sendiri. Sedikit garing sih, tapi enjoy aja, ternyata lebih seru tuh, di tengah jalan ketemu dengan rombongan PKS dari berbagai wilayah di Jakarta, jadilah ikut gabung karena ga tau jalan.

Sesampainya di SENAYAN, sengaja ga langsung masuk lokasi tapi aku lebih memilih untuk jalan-jalan muter2 keliling istora. Ada banyak rombongan yang mengerahkan semua pasukannya, ada ummahat yang kelimpungan juga bawa ‘pasukannya’, bahkan manula pun ikut serta. Akhirnya aku parkir motor dekat JCC jauh banget dari lokasi, habis bingung sendiri cari parkiran motor yang deket di mana, yah itung-itung sambil jalan2 lah. Kepanduan dan bapak2 polisi berkeliaran di sepanjang jalan. Wah seru juga yah liat mereka yang sibuk atur2 massa dan kendaraan.

#miladpekase-10
Sepanjang jalan menuju lokasi tak habis2nya senyum ini mengembang saat lihat jutaan kader dan simpatisan yang rela jauh2 datang dari segala penjuru tanah air hanya untuk mengikuti acara ini, ga wajib hukumnya tapi inilah bentuk komitmen kita pada partai dakwah ini. Padahal bisa jadi masih ada yang lebih penting dari hanya sekedar menghadiri pesta milad ini, tapi kupikir semua orang punya skala prioritasnya masing-masing. Seperti diriku, berangkat aja udah ketinggalan rombongan, belum lagi ga tau jalan dan ketakutan ama polisi karena surat motor g lengkap, terus harus ngejar deadline buku dan menghadiri pesta ini sendirian! Yah, sendirian!. Aku sendiri masih belum menyadari maksud kedatanganku ke sini. Dibilang wajib dan harus ga juga, bisa saja aku pulang dan memilih tidur beristirahat atau mengejar deadline buku, tapi hati ini ingin di sini. Mungkin karena ini kali pertama aku menghadiri milad PKS. Selain rasa ingin tahu yang tinggi, alasanku yang lain –mungkin- bisa jumpa fans dg teman2 satu perjuangan, kan seru!

Benar saja!, langkah gontai ini sempat terhenti dari ramainya orang dan segala hiruk pikuknya. Asli!, pesta kali ini benar2 meriah, sayangnya (lagi2) aku hanya sendiri! Sampailah aku di tribun 17, padahal janjian sama temen DPRa di tribun 13, tuh kan lagi2 aku sendiri, ada satu tempat di tribun 17 yang menarik pandangan mata ini, segera saja aku ayunkan langkah ini dan menyegerakan untuk duduk di deretan ke 5 dari bawah, ada 2 akhwat di sebelah kiri, sepertinya mereka juga hanya berdua saja, senasib pikirku, bedanya mereka berdua sedangkan aku hanya SENDIRI!!

Sebelum duduk aku sempatkan untuk menyapa 2 akhwat tadi, lumayan bisa untuk teman ngobrol, sayang kami tak berkenalan lebih jauh. Wah PeWe juga nih duduk di sebelah sini, meskipun jarak pandangnya tidak ideal tapi cukup nyaman buatku yang datang sendirian ke pesta ini. Kulebarkan pandangan ini ke seluruh sisi stadion yang jadi ikon negeri ini. Subhanallah…….hanya ucapan tasbih yang keluar dari bibir ini, Allah….betap hebatnya skenarioMu, aku dibuat terharu karenanya…..ternyata nikmat ya berada dalam barisan dakwah ini, kini mataku mulai basah, sungguh aku terharu akan semua ini, akan dakwah dan perjuangannya, untuk semua usaha yang diyakini pasti akan berbalas…..
Allah nikmatMu yg manalagi yang mampu untuk aku dustakan?

Lihat saja,
Tapak-tapak kaki itu,
Baik tua, muda, remaja dan bahkan…balita!
Pun turut memadati stadion ini
Aku hanya mampu tersenyum….
Terharu….
Inilah kerja dakwah kita
Tapi ini bukanlah akhir
Namun awal dari sebuah perjuangan panjang…..

Tak lama berselang, acara pun digelar…
MC membuka acara dan penonton disuguhi sebuah opening happen
Lagu Indonesia Raya
Lagi!
Air mata ini makin tak tertahankan
Robbana ja’alna baldatun thoyyibatun wa robbu ghofur….
…………………………………………………………………………………………

Semakin siang acara semakin seru, oia acara pembuka tadi diisi oleh sang Presiden PKS ust. Tifatul Sembiring, yang tak kalah kocak beliau membuka sambutannya dengan pantun2 jenaka yang membuat seisi stadion geeerrrr……ah ustadz kita yang satu ini memang humoris…..
;)
Selanjutnya, acara dilanjutin dengan sambutan Pak Presiden RI bapak DR. Soesilo Bambang Hudoyono, wah senangnya  pesta ini dihadiri oleh orang nomor satu di Indonesia……ada banyak hikmah dan pelajaran berarti dari seorang pemimpin Negara dan kesannya yang begitu dalam terhadap PKS membuat kami sebagai rakyatnya makin simpatik terhadapnya. Semoga Allah selalu memberi keberkahan kepadanya.

sayap kanan yang kian padat
Acara puncak pun segera digelar setelah menyanyikan satu buah lagu perjuangan BANGKIT BANGSAKU, nasyid ini memang sengaja dipersiapkan di hari jadi PKS yang ke-10 yg bertepatan pula dengan 100 tahun hari kebangkitan bangsa. Setelah beberapa acara terlewati seperti ucapan kesyukuran akan kemenangan dakwah dalam kancah politik, baik di tingkat kota, kabupaten bahkan provinsi. Seperti prestasi gemilang yang di raih oleh Provinsi Jawa Barat yang pada pemilihan PILGUB kemarin PKS memenangi perhelatan akbar itu. Dan itu artinya, tugas dakwah ini semakin berat dan tentu nikmat…..

Menjelang akhir acara (mungkin ini puncaknya), tampak dari kejauhan di tengah lapangan ada banner besar bertuliskan lambang PKS, aku pikir ini bendera banner yang terbesar kali ya?, yang bawa aja ada sekitar 20 org. setelah aba-aba dan dibuka dengan permainan alat musik akustik, maka dengan sigap para pembawa bendera besar tadi berlarian sambil membawa bendera besar tadi ke tengah lapangan, dan tau apa yang terjadi? Yap! Tampaklah bendera PKS melebar seperti hendak melahap isi stadion…..
Wah aku dibuat merinding melihatnya. Sayang saat itu tak membawa alat yang dapat merekam segala peristiwa…jadilah hanya bermodal HP untuk mampu mengabadikan semuanya….
Allahu Akbar!!

Jam di tanganku dan di stadion sama-sama menunjukkan pukul 11.00, itu tandanya aku sudah harus beranjak pergi untuk menunaikan amanah yg lain (ngegarap buku), jadi aku tak bias berlama-lama di acara ini, lagian dah mau selesai kan, lebih baik beranjak lebih awal kalau tidak mau berdesakan nantinya….

Pheeww…
Alhamdulillah, sampe juga di luar area….
Sambil berjalan menuju tempat parkir, kususuri jalan trotoar sambil sesekali mengedarkan pandangan ke sekeliling…..tiba-tiba aku teringat akan suatu hal, yang membuatku semakin merindunya…..
Satu hal…..
Allah…inikah nikmat cintaMu?


#MILAD PEKASE KE 13 2011

Tepat di hari ke 13 Jumadil Awwal 1432 H di tanggal 17 April 2011 ini milad partai Islam terbesar di negeri ini kembali digelar, banyak yang berubah, paling tidak dari catatan terakhir saat aku mengikutinya 3 tahun lalu, aneh, biasanya g pernah absen tapi entah mengapa milad ke 11 dan 12 terlewatkan untuk dicatat baru pada milad ke 13 kali ini –sempat—mengabadikannya.
masuk lewat pintu ini
Sebelumnya di milad ke 10 lalu bisa dibilang pengalaman perdana gw untuk hadir di pesta itu dan hanya seorang diri, tahun itu gw bukan siapa2, kader juga ga, simpatisan?lebih membingungkan dan kini saat kembali membandingkannya hanya ulasan senyum yang merekah, ternyata gw pernah ada dalam ‘sekelebatan’ pesta itu. Alhamdulillah.

Tepat di usianya ke 13 ini, angka 13 byk yg bilang ‘the lucky number’ dan akupun harus akui itu, partai Islam terbesar di negeri ini memang patut untuk mendapatkannya, mulai dari partai kecil namun dengan keteguhan dan nilai luhur yang diusung oleh para kadernya Partai ini mampu meraih posisi ‘bergengsi’ di parlemen dengan perolehan kursi di DPR yang naik hingga 40 persen di tahun pemilu 2009 lalu. itu baru di parlemen, belum lagi jatah 4 menteri dalam kabinet Indonesia bersatu jilid II Menkominfo, Mensos, Menristek, dan Mentan semakin mempercantik ruang gerak partai yang kini dipimpin oleh Ust. Luthfi Hasan Ishaq. Hal ini didasarkan pada pertambahan jumlah kursi yang didapatkan PKS di DPR RI periode 2009-2014. "Saat ini jumlah kursi kita di DPR ada 45 kursi dan kita dapat 3 kursi menteri, dan di periode 2009-2014 kita dapat 57 kursi, dan logikanya kursi kabinet juga bertambah, tidak hanya 3 kursi, tapi lebih,” ini yang dikatakan oleh kata Ketua DPP PKS, Mahfud Sidiiq di DPR RI usai pemilu lalu. [sumber Kompas].

ini dia view-nya..lumayan la ;)
setahun berjalan gegap gempita itu seolah surut, partai yang mngusung BERSIH DAN PEDULI ini sedang berada dalam masa ujianNya, benar kata bijak “Semakin tinggi pohon semakin tinggi pula angin bertiup”, semakin berada di atas semakin besar pula ujianNya, inilah sunnahtullah, rentetan peristiwa demi peristiwa terjadi, mulai dari isu korupsi, poligami hingga kasus video porno. Tapi inilah jalan kami, fitnah, ujian, senantiasa menyertai, tapi semoga hal itu tak menggoyahkan, tidak mengoyakkan, meski harus berpeluh darah, namun tetap menjadi evaluasi, apa yang tengah menggerogoti bangunan dakwah ini?kitakah?para pengemban dakwahnya?wallahu’alam, tapi tentu segenap khilaf dan kealpaan harus jadi pembelajaran efektif dan bersegera mencari formulanya sebelum ia semakin melumatkannya, naudzubillah, karena tentu tidak ada yang sempurna, bahkan untuk partai yang berbasis Islam.

Sedikit beralih ke pesta miladnya di tahun ini, tentu 3 tahun berlalu, semua masih memiliki bekas yang berarti, jika tahun lalu aku berangkat sendiri dan pulang juga sendiri namun tidak di tahun ini, meski harus berulangkali berfikir panjang, aku harus jadi apa besok di hari miladnya? Kader?petugas pengamanan? Penonton pasif? Panitia? Atau jurnalis? Banyak sisi yang bisa diselami, tapi multipersonalitas itu kadang membingungkan, hingga baru tadi pagi kuputuskan aku tetap menjadi jurnalis dan berangkat lebih awal untuk meliput acara ini. 3 tahun beralu memang kali ini semakin memantapkan aku, terlebih 2 tahun profesiku sbg jurnalis sangatlah riskan, akhirnya harus jadi ‘hidden people’ lagi, tapi semua tetap menyenangkan, seperti pagi tadi, berangkat tetap bareng DPRa, no atribut, konvoi bareng, sampe GBK masih lengang, sempat mengabadikan beberapa sudut sembari ikut merasakan aura posistif pesta ini bersama dengan seorang sahabat, yah, seorang sahabat, beda kan? Dibandingkan 3 tahun lalu, gw lebih mirip anak ilang, brangkat sendiri pulang juga sendiri, penonton yg pasif, tapi paling tidak ini agenda yg menarik untuk sisi jurnalis bagiku saat ini.

Tepat setengah8 pagi aku dan sahabatku sudah berada dalam area milad, jem segitu masih ‘sangat pagi’ buat Jakarta, cukup 20 menit untuk sampe ke GBK dari rumah, sampe GBK belum terlalu padat dan ini memang sengaja kami lakukan [datang lebih awal] karena memang bakal kabur lebih awal juga ^^v. memasuki pintu yang sama seperti 3  tahun lalu,
“ko g rame ya? Apa karena masih terlalu pagi”, ini kalimatku yg senantiasa terucap saat melihat massa yang datang, hum,,tidak seramai 3 tahun lalu, langsung saja pikiranku terbawa akan rekam jejak partai ini, hanya helaan nafas, hingga akhirnya “apa yang sudah aku lakukan untuk umat ini?”, seperti menghakimi diri, harus ada yang berubah di tahun2 selanjutnya.HARUS!!.

Yang unik, perjalanan kami menelusuri tribun ke tribun dari satu sektor ke sektor lainnya, mencari tempat yang nyaman, nyaman untuk diliat dan nyaman untuk kabur juga ^^v, sampelah pada pilihan tribun paling atas demi mendapatkan view yang mantab. Alhamdulillah setelah mencari2 tangga dan sempat jumpa fans dulu [meski tak banyak—hanya satu org saja dari ribuan umat--] dapat jua tempat yg ‘yummy’ tadi, tetap di sektor 13 [beskem depera] :D.

"kursi kuning itu" ;)
Alhamdulillah dapet pembukaan, meski tidak se’gemetar’ 3 tahun lalu, namun tetap saja ada rasa haru yg menggelegar, kembali kuedarkan pandangan ini, “yah masih sedikit”, itu komentar awal, baru 15 menit berlalu ucapan tersebut harus termentahkan, karena kemudian masing2 sektor mulai padat, kader dan simpatisan mulai berdatangan, wuih..riuh rendah, padat sangat, benar juga, jam8 itu masih terlalu pagi untuk Jakarta. Pandanganku sempat terhenti pada kursi kuning di belakang stage, kursi bagi para pejabat eselon, anggota parlemen, pimpinan parpol, tokoh nasional dan pejabat2 penting lainnya. Hanya satu yang terbersit tiba2 saat itu, suatu saat aku ada di antara kursi2 itu, semoga! J.

sayap kiri yang makin membludak
Acara ini memang untuk Jabodetabek tapi yg datang juga ada dari luar daerah seperti Bandung dan lainnya. Satu demi satu acara terlewati hingga pada penampilan Digo Oi dan Cokelat aku harus pamit untuk mengejar siaran jam 10, sayang bgt padahal jadi g dapet feelnya, tapi Alhamdulillah dripada harus berdesakan pulang nanti dan kewajiban siaran batal lbh baik nunggu reportase dari studio saja. Dan benar saja, lewat dari jam 8 GBK padat, penuh sesak, tak hanya lautan manusia namun juga lautan bis, beruntung aku dan sahabatku keluar lebih dulu melawan arus, panjang parkiran bus saja hingga jembatan semanggi, luarbiasa, kembali aku berdecak kagum, merinding!

Phuuffftttt…akhirnya sampe studio juga dlm 30 menit hem..mayan meski sedikit telat siarannya, tapi seru la semua kebagian, reportase juga dapet meski putus2, paling tidak ikut jadi cheerleaders di #miladpekase kali ini. Satu yang harus di lakukan KAMI HARUS BERBENAH!!

Dan masih dengan doa yang dulu “Robbana ja’alna baldatun thoyyibatun wa robbu ghofur”
Allahumma AMin..

Barokallah #miladpekase13

Tidak ada komentar: